Usai pertandingan Sriwijaya vs Persijap kemarin sore, maka praktis secara otomatis Indonesia Super League sudah menyelesaikan putaran pertama. Meski ada kejadian mundurnya 3 kontestan, namun nyatanya tidak mengurangi antusiasme penonton. Yup, dalam edisi kali ini redaksi akan membahas Data Fakta ISL putara pertama dari segi penonton A. Di Kandang Persija Nomor Satu
Pertandingan Sriwijaya FC melawan Persijap Jepara sore ini adalah pertandingan terakhir untuk Putaran I ISL 2010/2011. Secara umum Persipura masih merajai klasemen dengan point 32, unggul 6 point dari pesaing terdekatnya Arema, Persija dan Semen Padang. Jalan untuk meraih tangga juara masih panjang dengan kompetisi masih menyisakan 14 pertandingan lagi. Bisa jadi konfigurasi klasemen di akhir musim akan berubah dibandingkan dengan hasil akhir di Putaran I ini.
Gelaran ISL musim ini memang terlihat berbeda dibandingkan dengan musim kemarin. Hilangnya tiga kontestan(PSM, Persema dan Persibo) membuat total peserta yang berlaga menjadi berkurang. Secara teknis PSSI memang mengalami kerugian dengan mundurnya tiga tim peserta. Apalagi untuk urusan sponsorship PSSI harus bersiap mendapatkan penalti dari pihak Djarum selaku sponsor utama kompetisi yang kabarnya mencapai 7Milyar rupiah untuk sejumlah laga yang tidak dapat dimainkan. Efek dari hilangnya laga itu sangat jelas karena menyebabkan sponsor berkurang kesempatannya untuk memajang produk di laga ISL.
Lain dari itu apakah berkurangnya jumlah peserta tim mengakibatkan animo penonton di stadion berkurang? Untuk beberapa tim memang mengalami penurunan drastis. Arema misalnya jika musim lalu sanggup menggaet jumlah penonton diatas 28ribu orang, saat ini turun menjadi 21ribuan orang(lihat tabel). Penurunan ini bermacam-macam sebabnya mulai dari efek euforia musim lalu dan yang paling utama kurangnya partai bigmatch yang didapat Arema di paruh pertama kompetisi.
Jika musim lalu Arema mendapat partai bigmatch sekitar 6-7 pertandingan kali ini hanya mendapat 3 partai saja dengan asumsi penonton partai bigmatch menghasilkan lebih dari 24.000tiket yang terjual atau sekitar 75persen dari jumlah tiket yang diedarkan. Selain Arema ada juga Persib Bandung yang berkurang hingga diatas 11ribu penonton lebih jika 2 laga hukuman Persib melawan Pelita Jaya dan Semen Padang ikut dihitung.
Ini Bukan Italia, Ini Jakarta...Laga Kandang Persija Nomer Satu di ISL Dalam Mendatangkan Jumlah Penonton !! Sebaliknya tim yang mengalami kenaikan jumlah penonton di musim lalu salah satunya adalah Persipura. Sampai dengan putaran I tahun kemarin jumlah penonton Persipura sekitar 8394 orang, namun musim ini ada kenaikan drastis dimana jumlah penonton 20098 orang(lihat tabel). Membaiknya prestasi Persipura yang sementara menempati peringkat 1 disinyalir menjadi pemacu semangat Persipuramania untuk terus mendampingi Persipura bertanding di Stadion. Disamping tentunya Persipura musim lalu sempat "terusir" selama beberapa bulan akibat renovasi Stadion Mandala.
Data BLI juga menyebutkan klub ISL lain yang mengalami kenaikan jumlah penonton secara drastis adalah Persiwa, Persija dan Persisam. Kecuali Persisam, klub-klub ISL tersebut dan termasuk Persipura mengalami jumlah peningkatan di laga home lebih dari 50 persen.
Sementara itu jika dihitung dari seluruh jumlah penonton yang hadir di laga home, Persipura masih menduduki nomor satu. Jumlah penonton yang hadir si Stadion Mandala Jayapura mencapai 180609 orang. Nomor berikutnya diikuti oleh Persija dengan 137450 orang dan Arema 130341 orang. Namun dibandingkan dengan "rivalnya" Persipura telah memainkan 9 laga home sedangkan Persija dan Arema baru memainkan 6 laga atau menyimpan tabungan 3 laga dibandingkan Persipura.
Persipura Terbanyak Namun Kalah di Rata-rata (Foto : Persipuramania FB) Artinya dengan kondisi seperti diatas ada kemungkinan jumlah keseluruhan penonton Persipura di Putaran II bisa terlampaui oleh beberapa tim yang memiliki jumlah pertandingan kandang lebih sedikit. Secara umum rekor penonton terbanyak dalam 1 laga masih dimiliki oleh Panpel Arema yang sukses menjual 36994 lembar tiket ketika melawan Persipura 6 Februari 2011.
Tabel Jumlah Penonton Laga Kandang Putaran I ISL 2010/2011B. Tandang, Arema yang Terbaik
Pamor Arema di ISL begitu memuncak. Jika dilihat dari rata-rata jumlah penonton yang menonton Arema ketika away terbanyak diantara tim lain. Jumlah total penonton yang menyaksikan pertandingan Arema adalah 130767 penonton dalam 8 pertandingan atau sekitar 16346 penonton di tiap pertandingan. Untuk rataan jumlah penonton ketika away berikutnya ditempati Persib dengan total penonton 143195 penonton untuk 9 pertandingan. Atau tiap laga away Persib ditonton oleh 15911 penonton. Stadion Mulawarman Bontang Sanggup Menghadirkan 800an Aremania Disamping itu klub seperti Arema berkontribusi dalam menciptakan rekor penonton untuk beberapa tuan rumah diantaranya Bontang FC (8500 penonton), Deltras (19323 penonton), Persela (9034 penonton) dan PSPS Pekanbaru 19895 penonton. Tabel Jumlah penonton untuk Laga Tandang ISL 2010/2011 Gb : Grafik perbedaan perolehan laga kandang dan tandang masing-masing klub ISL di paruh musim ini
Disamping itu secara umum banyaknya penonton di laga away tidak hanya disebabkan oleh "kontribusi" suporter tuan rumah, namun seringkali berkat adanya dukungan dari suporter yang rela tandang puluhan hingga ribuan kilometer untuk mendampingi tim berlaga. Contohnya Arema, di beberapa laga tampak sekali adanya Aremania yang bertandang ke markas tim lawan untuk mendukung tim Arema.
Beberapa laga yang dihadiri oleh Aremania dan Aremanita adalah sebagai berikut dengan kisaran jumlah penonton :
1. Bontang FC vs Arema, sekitar 800an Aremania
2. Persela vs Arema, sekitar 500an Aremania
3. Deltras vs Arema, sekitar 4000 Aremania
4. Persija vs Arema, sekitar 7000-8000 Aremania
5. Persib vs Arema, sekitar 30an Aremania
6. PSPS vs Arema, sekitar 300 Aremania
Banyaknya Aremania yang tandang tentu memberikan kontribusi materiil terhadap tuan rumah. Apalagi diantara stadion yang dijadikan tempat bertandang Aremania nyaris tidak memiliki kendala berupa aksi vandalisme yang dilakukan oleh suporter. Kontribusi suporter bukan saja untuk urusan konsumsi dan transportasi namun juga tiket pertandingan. Tahun lalu dengan lebih dari 40.000 Aremania yang membeli tiket pertandingan Persija vs Arema pada laga terakhir ISL yang bertempat di Stadion Gelora Bung Karno. Diperkirakan pada laga itu minimal Panpel Persija mendapatkan pemasukan lebih dari 1,6milyar rupiah.
Secara kasat mata jumlah suporter yang away ke markas lawan pada saat Persija bertanding home lawan Arema tanggal 9 Januari lalu masih menjadi rekor musim ini untuk jumlah suporter away ke kandang lawan.
C. Arema Terfavorit !
Untuk laga kandang menempatkan Persija sebagai capolista, sedangkan di laga tandang ternyata menempatkan Arema sebagai tim yang paling ditunggu ketika menjalani laga away. Bagaimana jika digabungkan diantara keduanya? Ternyata yang berhak menduduki posisi puncak sebagai tim yang paling diminati oleh penonton di stadion adalah AREMA!
Jumlah penonton Arema bertanding dalam 14 laga paruh pertama ISL musim ini adalah 261108 penonton atau rata-rata sekitar 18651 penonton di setiap pertandingan. Posisi kedua dibuntuti oleh 235816 penonton(rata-rata 16844 penonton) dan ketika Persija Jakarta 220591 penonton(rata-rata 15757 penonton di tiap pertandingan)
Tabel Jumlah penonton untuk LagaPutaran I ISL 2010/2011
Dengan jumlah tersebut memungkinkan Arema sebagai klub terbaik dan paling menguntungkan baik ketika bertindak sebagai tuan rumah maupun tamu. Hadirnya Arema sebagai tim tamu tentu diharapkan oleh Panpel tuan rumah untuk mengeruk pendapatan dari sektor tiket. Praktis diantara 15 klub peserta ISL lain sebagian besar mengharapkan pemasukan dari sektor penjualan tiket untuk menambah pemasukan tim selain pasokan dana APBD maupun sponsorship. Sedangkan pemasukan dari kompensasi hak siar tidak bisa diandalkan mengingat besarnya kompensasi hanya berkisar 25-35juta rupiah untuk sekali pertandingan.
Aremania di Jakabaring (Foto PAS) Dengan angka kisaran tersebut maka tidak heran menyebut Arema sebagai klub yang paling menguntungkan baik untuk ketika bertindak sebagai tuan rumah maupun ketika dijamu oleh klub lain. Jika harga tiket katakanlah untuk rata-rata minimal berkisar 25ribu rupiah, maka dengan jumlah penonton Arema sebesar 261108 penonton, maka Arema berkontribusi lebih dari 6,5Milyar rupiah hanya dari pendapatan minimal dari sektor tiket. Pada kenyataannya Kelas tiket untuk masing-masing Panpel tidaklah sama. Untuk tiket ekonomi rata-rata dibanderol sebesar 15-20ribu rupiah dan hanya beberapa Panpel yang membanderol dengan harga 25ribu rupiah untuk setiap tiket. Ini belum hitungan untuk kelas Utama, VIP maupun VVIP. Bisa-bisa kontribusi Arema untuk seluruh Panpel dari klub ISL musim ini bernilai lebih dari 8Milyar rupiah khusus dari sektor tiket!
Gb : Grafik jumlah penonton masing-masing klub ISL di paruh musim ini
Dengan hasil tersebut jika dibandingkan dengan nilai kontrak hak siar ISL sebesar 10Milyar pertahun maka setidaknya kontribusi Arema dari sektor tiket sanggup "menantang" pendapatan PSSI dari nilai kontrak tersebut. Hitungannya diatas adalah didapat dari 14 laga dengan separuh musim kompetisi. Apa yang terjadi jika angka diatas dikalikan dua untuk perhitungan satu musim kompetisi?
Tanpa bermaksud mengecilkan arti dari nilai kompensasi hak siar yang didapat oleh klub ISL. Untuk musim ini dan beberapa tahun kedepan klub harus mampu memaksimalkan pendapatan dari sektor tiket dibanding mengandalkan dalam bentuk perolehan kompensasi hak siar. Musim lalu pendapatan tertinggi dari kompensasi hak siar untuk satu klub berkisar 200-300juta rupiah, dan ada 1-2 klub yang mendapatkan kompensasi lebih tinggi dari itu (sekitar 400juta rupiah) meski rating yang dihasilkan oleh klub tersebut sangat tinggi dibanding rating rata-rata dari klub lainnya.
Memaksimalkan pendapatan dari sektor tiket seperti saran diatas berfungsi untuk menjaga revenue klub dan memastikan neraca keuangan dalam kondisi stabil. Musim lalu disinyalir Arema mendapatkan pemasukan kotor sekitar 11,75Miliar rupiah hasil dari penjualan tiket dan penonton sebesar 473.626 penonton. Urutan kedua Persija Jakarta dengan 352.861 penonton diperkirakan mendapatkan pemasukan lebih dari 6-7Miliar rupiah dan seterusnya. Pemasukan yang jauh lebih tinggi dari nilai kompensasi hak siar tersebut memungkinkan klub untuk memenuhi akomodasi tim selama semusim atau membayar gaji bulanan untuk pemain dan pelatih.
Untuk kedepannya satu catatan khusus layak diberikan mengingat timpangnya pendapatan klub dari kompensasi hak siar dan sektor pendapatan lain. PSSI dengan atau atas dorongan klub dapat mengajukan renegosiasi mengenai nilai kontrak hak siar yang didapatkan oleh klub. Banyaknya pertandingan yang disiarkan live berbanding terbalik dengan pendapatan klub atas kompensasi hak siar tersebut, tanpa memperdulikan besar atau kecilnya rating.
D. Penonton ISL Mengalami Kenaikan
Total di paruh musim ini jumlah penonton adalah 1200476 penonton atau jika dibagi dengan 15 klub ISL peserta musim kompetisi dan dibagi lagi menjadi 14 pertandingan(setiap tim memainkan 14 pertandingan untuk setiap Putaran) maka didapat hasil rata-rata penonton sebesar 11433 orang(Cara mudahnya bisa menggunakan deret geometri dan total jumlah pertandingan paruh pertama kompetisi ISL musim ini adalah sejumlah 105 pertandingan).
Tabel jumlah dan rata-rata penonton masing-masing klub ISL di paruh musim iniSedangkan musim lalu jumlah penonton ISL di paruh pertama kompetisi adalah sebesar 10804 dan meningkat menjadi 11158 penonton di akhir musim. Kesimpulannya untuk pertengahan musim saja jumlah penonton ISL meningkat 629 orang per pertandingan atau sekitar 66045 penonton. Prosentase kenaikan jumlah penonton ISL musim ini jika dihitung akan mendapat angka sekitar 5,8%. Cukup bagus untuk pertumbuhan suatu kompetisi liga yang sedang "dirongrong" cobaan dari luar dan dalam. Menariknya angka 5,8% tersebut hampir mirip dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun lalu.
Sedikit catatan bahwa musim lalu banyak sekali laporan dari Pengawas Pertandingan dan Panpel yang menyajikan data jumlah penonton dalam bentuk "bulat" bukan secara detail yang bersumber dari penghitungan jumlah tiket yang terjual. Artinya ada kemungkinan angka 10804 musim lalu bisa jadi "kebanyakan".
Dengan kondisi diatas cukup membuktikan bahwa ISL musim ini masih diminati oleh penggemar sepakbola Indonesia. Berkembangnya jumlah penonton yang datang ke stadion membuktikan bahwa militansi suporter sepakbola Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Nampaknya dibandingkan LPI, ISL lebih siap dan beruntung karena kompetisi telah memiliki anggotanya berupa klub yang sudah punya nama dan menjual dimata penggemar sepakbola. Laga Kandang Arema di Kanjuruhan (Foto : Hari Lazuardi) Secara ekonomis hal diatas sangat menguntungkan dibandingkan dengan banyaknya klub LPI yang harus memulai dari awal dan menggaet animo penonton seperti yang diharapkan. Contoh yang terjadi di DKI Jakarta dekade lalu pernah berdiri beberapa klub profesional yang mengikuti kasta pertama dan kedua dari kompetisi PSSI. Klub-klub tersebut diantaranya Persija, PSJS Jakarta Selatan, Persijatim, Persitara hingga Pelita Jaya.
Satu persatu klub diatas akhirnya berguguran dan harus menerima kenyataan pahit bahwa mendapatkan penonton yang banyak ibarat harus memenangkan pertarungan di hutan rimba. Hingga akhirnya pada awal tahun 2000an Persija dengan The Jakmania keluar sebagai pemenangnya. Kini disaat Persija telah sukses menancapkan kukunya alam memperebutkan pengaruh penggemar sepakbola telah datang beberapa klub baru diantaranya Batavia Union dan Jakarta FC 1928.
Sama seperti hasil yang diperoleh ISL, saat ini Persija masih keluar sebagai raja di rimbanya sendiri. Seperti juga ISL apakah nantinya masih tetap menjaga posisinya sebagai yang terfavorit di dalam stadion dibandingkan LPI? Kita lihat saja. Yang pasti data dan fakta akan menjadi juri yang adil bagi keduanya. Dan semoga LPI juga mampu menyajikan data yang akurat atau bisa jadi lebih baik dibandingkan data yang diberikan oleh ISL.
Syukur-syukur jika data tersebut ditambah beberapa fiture yang menjawab beberapa pertanyaan yang bernada kegelisahan dari rekan-rekan suporter. Khususnya mengenai realisasi dari implementasi konsep mengenai share sponsorship kompetisi, hak siar TV, tiket pertandingan dan lainnya yang telah dibagikan kepada klub. Adanya fiture tersebut tentu juga menguntungkan LPI dan bisa berfungsi sebagai media promosi gratis bagi LPI kedepannya. Semoga. (oke) |