Sabtu, 26 Februari 2011

Surat untuk Tuan Nurdin Halid



Salam,

Sebelumnya saya ucapkan selamat kepada Tuan Nurdin Halid atas karunia rahmat dan hidayahNya sehingga masih kuat untuk memimpin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia(PSSI) yang terus berusaha untuk berkembang dalam dunia sepakbola yang penuh dinamika ini.

Maafkan saya apabila nantinya terdapat banyak salah kata didalam menulis surat ini. Bagaimanapun saya pasti akan tetap berusaha untuk membuat surat yang baik yang telah diajarkan Bapak Ibu Guru saya ketika di sekolah sehingga layak untuk dibaca atau hanya sekedar sebagai salah satu tumpukan surat yang ditujukan kepada Tuan. Karena itu saya mungkin malu karena tidak menggunakan kalimat Bahasa seindah mungkin, karena selain nilai Bahasa Indonesia saya tidak terlalu bagus, juga karena saya tak mungkin memiliki perbendaharaan kata-kata seindah dan sehebat kalimat yang biasa dimiliki oleh sastrawan negeri ini. Pendeknya, surat seperti itu membutuhkan waktu bagi saya untuk berminggu-minggu membuatnya. Maaf.

Maafkan juga karena saya memanggil anda Tuan, bukan memanggil dengan sebutan Bapak Ketua Umum PSSI. Saya takut, panggilan tersebut merenggang jarak, karena sebutan tersebut di negeri ini, sangat dihormati dan tak mungkin dipanggil dengan sebutan lain, dan tak sembarangan dapat didekati. Di negeri ini, Tuan adalah sebutan halus untuk orang yang di hormati. Lagipula saya sebagai orang muda wajib untuk menghormati orang tua dan salah satunya dengan memanggil Anda sebagai Tuan.
http://static.inilah.com/data/berita/foto/1099852.jpg

Tuan, saat menulis surat ini Sepakbola Indonesia sedang diramaikan dengan adanya berita kehendak parastakeholder yang menginginkan adanya perubahan di tubuh PSSI. Seperti yang Tuan ketahui, yang dikehendaki bukan hanya perubahan prestasi Timnas Sepakbola Indonesia yang didominasi posisi runner up, semifinalis, dan seterusnya selama 2 dekade terakhir namun juga pembenahan strukturan dan sistem di dalam PSSI itu sendiri.